Anak Naga (Bu Lim Hong yun) Bab 28: Pertarungan Di Kuburan Tua

Anak Naga (Bu Lim Hong yun) Bab 28: Pertarungan Di Kuburan Tua
Bab 28 Pertarungan Di Kuburan Tua

Beberapa hari kemudian, Thio Han Liong sudah sampai di desa Hok An, dan langsung menuju rumah Tan Ek seng. Kedatangannya yang hanya seorang diri itu sangat mengejutkan Tan Ek seng dan Lim soat Hong.

"Paman, Bibi" panggil Thio Han Liong.

"Han Liong," sahut Tan Ek seng dan Lim soat Hong serentak-

"Kenapa engkau datang seorang diri? Di mana Giok Cu?"

"jadi— Giok Cu belum pulang?" Thio Han Liong balik bertanya.

"Lho?" Tan Ek seng mengerutkan kening. "Apa yang telah terjadi? Cepatlah jelaskan" "Begini," Thio Han Liong memberitahukan.

"Giok Cu sudah punya guru baru. Guru baru itu mengajaknya ke suatu tempat untuk menggembleng dirinya. Kini sudah tiga tahun lebih, kupikir Giok Cu sudah pulang, ternyata belum."

"Hang Liong" Lim soat Hong menggeleng-gelengkan kepala.

"Kenapa baru sekarang engkau ke mari memberitahukan kepada kami?"

"sebab aku langsung pergi ke gunung soat san. Aku tidak menemukan Teratai saiju.namun menemukan sebuah gua, dan aku berlatih ilmu silatku di dalam gua itu." Thio Han Liong menjelaskan.

"oooh" Lim soat Hong manggut-manggut "Jadi Giok Cu akan pulang ke mari?"

"ya." Thio Han Liong terpaksa berbohong agar ke dua orang tua Giok Cu tidak mencemaskannya.

"oh ya" Tan Ek seng teringat sesuatu.

"Tiga tahun lalu, guru Giok Cu ke mari. Dia berpesan, kalau kalian pulang harus segera ke gunung ciong Lam san ke tempat tinggalnya."

"oh?" Thio Han Liong mengerutkan kening.

Kalau begitu, pasti ada suatu yang penting- Aku... aku harus segera berangkat ke sana."

"Han Liong" Tan Ek seng menatapnya. "Engkau tidak mau menunggu Giok Cu?" "Begini," sahut Thio Han Liong.

"Aku akan berangkat duluan ke gunung ciong Lam san, kalau Giok Cu pulang, suruh dia menyusul ke sana"

"Baiklah-" Tan Ek seng manggut-manggut dan bertanya, "Kapan engkau akan berangkat?" "sekarang,"jawab Thio Han Liong,

"sebab lebih cepat lebih baik, jadi aku bisa tiba di gunung ciong Lam san selekasnya."

"Han Liong, lebih baik engkau bermalam di sini saja," ujar Lim soat Hong.

"Terima kasih, Bibi," ucap Thio Han Liong.

"Lebih baik aku berangkat sekarang saja. siapa tahu Giok Cu sudah berada di tempat tinggal gurunya."

"Itu memang mungkin-" Tan Ek seng manggut-mang-gut.

"Baiklah- Engkau boleh berangkat sekarang."

"Terima kasih, Paman"

"oh ya" tanya Lim soat Hong.

"Engkau masih punya bekal?"

"Masih." Thio Han Liong mengangguk, lalu berpamit kepada mereka.

"Han Liong," pesan Lim soat Hong,

"setelah berjumpa Giok Cu, kalian harus segera pulang ke mari"

ya." Thio Han Liong mengangguk-"sampai jumpa Paman, Bibi"
"Hati-hati dalam perjalanan" pesan Tan Ek seng.

Thlo Han Liong mengangguk, lalu meninggalkan rumah itu dengan kepala tertunduk. Ternyata pemuda itu merasa tidak enak telah membohongi ke dua orang tua Tan Giok Cu.

-ooo00000ooo-

Di saat Thio Han Liong berangkat ke gunung ciong Lam san, di gunung itu justru terjadi sesuatu.

seorang wanita berusia lima puluhan berdiri di depan kuburan tua tempat tinggal yo sian sian. siapa wanita itu? Ternyata Kwee In Loan, yang kini ia telah menguasai ilmu Hiat Mo Kang. setelah meninggalkan Kwan Gwa, ia langsung menuju ke gunung ciong Lak tujuannya membuat perhitungan dengan yo sian sian. Lama sekali ia berdiri di situ, kemudian mendadak berteriak menggunakan Lweekang.

"yo sian sian cepatlah engkau keluar"

Berselang beberapa saat kemudian kuburan tua itu terbuka, dan melesat kejuar yo sian sian bersama ke empat pengiringnya.

"Hmm" dengus yo sian sian.

"Kwee In Loan, mau apa engkau ke mari?"

"He he he" Kwee In Loan tertawa terkekeh-kekeh.

"Aku ke mari ingin membuat perhitungan denganmu"

"oh?" yo sian sian menatapnya dingin-

"Apakah kepandaianmu sudah bertambah tinggi, maka engkau berani ke mari mencariku?"

"Tidak salah"

"Aku tahu, engkau pasti sudah berhasil menguasai Hiat Mo Kang Kalau tidak, tentunya engkau tidak berani ke mari"

"Betul" Kwee In Loan manggut-manggut.

"Kini aku memang sudah menguasai ilmu Hiat Mo Kang Nah, bersiap-siaplah engkau untuk mampus"

"Kwee In Loan" yo sian sian tertawa dingin-

"Engkau kira gampang membunuhku dengan Hiat Mo Kang? Tahukah engkau, dalam kurun waktu tiga tahun ini, akUpun terus berlatih untuk menghadapimu"

"Engkau tahu aku pergi menemui Hiat Mo?" tanya Kwee In Loan heran.

"Aku memang tahu, maka aku pun terus melatih ilmu silatku untuk menghadapimu" sahut yo sian sian dan menambahkan,

"Mengingat engkau adalah mantan kakak seperguruanku, aku masih bersedia mengampunimu Ayoh, cepatlah engkau enyah dari sini"

"He he he" Kwee In Loan tertawa terkekeh-kekeh-

"Jangan omong besar, ajalmu sudah berada di depan mata"

yo sian sian tertawa dingin-

Kalau begitu, hari ini aku pun terpaksa harus membunuh

mu"

"Engkau yang akan mampus" bentak Kwee In Loan dan langsung menyerangnya dengan ilmu Kui Im Pek Kut Jiauw dan cui sim Ciang-

Yo Sian Sian juga mengeluarkan ilmu tersebut untuk melawannya, maka terjadilah pertarungan yang amat seru dan sengit.

Ke pandai an mereka memang seimbang, maka puluhan jurus kemudian, mereka berdua masih bertarung seimbang. Di saat itulah mendadak Kwee In Loan tertawa terkekeh-kekeh. Wajahnya berubah merah, begitu pula rambut dan sepasang tangannya- Ternyata ia mulai mengerahkan Hiat Mo Kang.

Hati yo sian sian tersentak menyaksikannya, la pun segera mengerahkan Kiu Im sin Kang hingga ke puncaknya.

"Hiyaaa" pekik Kwee In Loan sambil menyerang.

Yo sian sian tidak berkelit, tapi menangkis serangan itu dengan Kiu Im sin Kang, Maka, terdengarlah suara benturan keras yang memekakkan telinga.

Yo sian sian terpental beberapa depa, sedangkan Kwee In Loan hanya termundur-mundur beberapa langkah saja.

"Nona..." teriak ke empat pengiring sambil mendekati Yo sian sian.

"Cepat kalian hadang dia Aku... aku sudah terluka parah, harus segera ke dalam," ujar Yo sian sian lemah-

"Ya-" Ke empat pengiringnya mengangguk, lalu berdiri di hadapan Kwee In Loan.

"Hm" dengus Kwee In Loan dingin.

"Kalian berempat ingin cari mati?"

"Engkau yang harus mampus" bentak ke empat pengiring itu sambil menyerangnya dengan serentak.

"He he he" Kwee In Loan tertawa terkekeh-kekeh. "Kalian berempat memang ingin cari mati, baiklah""

Di saat ke empat pengiring itu menyerang Kwee In Loan, yo sian sian tidak menyia-nyiakan kesempatan itu. la langsung meloncat ke dalam kuburan tua tersebut.

"Mau kabur ke dalam?" bentak Kwee In Loan. Ketika ia ingin meloncat ke dalam, ke empat pengiring itu menyerangnya dengan gencar sekali, sehingga membuatnya gusar bukan main.

la segera mengerahkan Hiat Mo Kang menyerang mereka. Beberapa saat kemudian, ke empat pengiring itu terkapar tak bernafas lagi. Mereka semuanya binasa terkena ilmu pukulan Hiat Mo Ciang. Ketika Kwee In Loan menoleh kuburan tua itu sudah tertutup kembali.

"sialan" cacinya- Ternyata ia tidak tahu rahasia kuburan tua itu- Kemudian ia berteriak menggunakan Lwcckang."

"Yo sian Sian engkau tidak akan bisa lolos dari tanganku engkau boleh bersembunyi di dalam kuburan tua ini, tapi aku bisa menghancurkannya dengan alat peledak"

yo sian sian mendengar teriakan itu, namun tidak menyahut, la sudah makan obat, sekarang ia sedang duduk bersila mengatur pernafasannya-

"Engkau jangan diam saja" Terdengar suara Kwee In Loan.

"Aku pasti akan menghancurkan kuburan tua ini dengan obat peledak"

yo sian sian tetap tidak menyahut. Kemudian ia bangkit berdiri mendekati sebuah lubang rahasia, lalu mengintip ke luar. Dilihatnya Kwee In Loan masih berdiri di situ.

Mendadak yo sian sian menangis sedih, karena ia melihat ke empat pengiringnya yang amat setia itu sudah tergeletak tak bernyawa lagi.

Berselang beberapa saat kemudian, barulah Kwee In Loan melesat pergi, yo sian sian tetap mengintip ke luar. Walau ia melihat Kwee In Loan sudah melesat pergi, tapi masih tidak berani meninggalkan Kuburan tua itu, sebab khawatir Kwee In Loan akan kembali lagi.

Dugaannya memang tidak melesat. Tiba-tiba berkelebat sosok bayangan, yang ternyata Kwee In Loan.

"Hmm" dengusnya dingini

"Dia pasti sudah terluka parah, maka tidak bisa keluar Aku akan pergi ambi) obat peledak- kuburan tua ini akan kuhancurkan"

Kwee In Loan tertawa terkekeh-kekeh- setelah itu barulah melesat pergi- Kali ini yo sian sian tidak ragu lagi- la cepat-cepat menekan sebuah tombol rahasia, dan seketika terbukalah kuburan tua itu.

yo sian sian melesat ke luar, lalu menutup kembali kuburan tua itu- Cukup lama ia berdiri di sana sambil memandang

kuburan tua itu dan ke empat mayat pengiringnya-setelah itu, barulah ia melesat pergi mengambil arah yang berlawanan dengan Kwee In Loan.

Dua hari kemudian, Kwee In Loan muncul lagi dikuburan tua itu dengan membawa obat peledak- Dipasangkannya di depan kuburan tua itu semua obat peledak yang dibawanya, lalu disundutnya sumbunya, sesudah itu segera la h ia melesat pergi-

Tak seberapa lama kemudian, terdengarlah suara ledakan dahsyat dan kuburan tua itu hancur berantakan. Menyaksikan kejadian itu, Kwee In Loan tertawa terkekeh-kekeh. "He he he He he he he»."

-ooo00000oooo-

sudah beberapa hari yo sian sian melakukan perjalanan ke arah selatan. Kini luka dalamnya sudah agak membaik, la beristirahat di bawah sebuah pohon. Ketika ia baru mau memejamkan matanya, sekonyong-konyong berkelebat sosok bayangan ke hadapannya. Begitu melihat yo sian sian, orang itu tampak terperanjat.

"Nona yo" panggilnya.

yo sian sian tersentak, dan buru-buru ia membuka matanya. Ketika melihat orang itu, ia menarik nafas lega, karena orang itu ternyata Lam Khie. "Cianpwee.."

"Nona yo" Lam Khie duduk di hadapannya-

"Bagaimana engkau berada di sini? Apa yang telah terjadi?"

"Aaaah—" yo sian sian menghela nafas panjang.

"Apa yang Cianpwee katakan tiga tahun lalu, tidak meleset sama sekali."

"oh?" Air muka Lam Khie tampak berubah-

"Maksudmu Kwee In Loan sudah muncul dalam rimba persilatan?"

"Ya"" Yo sian sian mengangguk.

"Dia ke gunung ciong Lam san."

"Dia ke tempat tinggalmu itu?"

"ya, dia menantang aku bertarung. Aku menghadapinya, tapi...." yo sian sian menggeleng-gelengkan kepala.

"Dia melukaiku dengan ilmu Hiat Mo Ciang. sungguh lihay dan hebat ilmu pukulannya itu"

"oh?" Bukan main terkejutnya Lam Khie.

"Dia— dia sudah berhasil menguasai ilmu Hiat Mo Kang?"

Kalau tidak, bagaimana mungkin dia mampu melukaiku?" sahut yo sian sian sambil menghela nafas panjang.

Celaka" Lam Khie menggeleng-gelengkan kepala-

"Dia pasti menimbulkan bencana lagi dalam rimba persilatan."

"Dia mendapat dukungan dari Hiat Mo, tentunya akan berbuat sewenang-wenang terhadap kaum rimba persilatan," ujar yo sian sian.

Kalau cuma dia sendiri, aku yakin Cianpwee, Tong Koay dan Pak Hong masih dapat mengatasinya. Tapi kini dia didukung oleh Hiat Mo-..."

"Aaaai—" Lam Khie menghela nafas panjang.

"Tidak lama lagi kami berempat akan bertanding di puncak gunung Heng san. Aku yakin Kwee In Loan pasti muncul di sana membuat kekacauan, sebab si Mo berpihak padanya."

Cianpwee harus berunding dengan Tong Koay dan pak Hong. Mungkin masih ada jalan lain untuk mengatasi itu."

"Benar." Lam Khie mengangguk-

"Aku akan coba mencari Tong Koay dan Pak Hong. oh ya, apa rencanamu sekarang?"

"Aku mau pergi ke Lam Hai (Laut selatan)."

"Ke Lam Hai? Mau apa engkau ke sana?"

"Menemui Lam Hai Lo Ni (Biarawati Tua Laut selatan)."

"Lam Hai Lo Ni?" Lam Khie tersentak-

"Engkau kenal Lam Hai lo Ni?"

"Kenal." yo sian sian mengangguk-

"Lam Hai Lo Ni adalah nenek dari ibuku. Aku ke sana dengan maksud memperdalam ilmu silatku."

"oooh" Lam Khie manggut-manggut.

"Syukurlah kalau begitu, mudah-mudahan engkau berhasil memperdalam ilmu silatmu"

"Cianpwee, aku harus berangkat sekarang."

"Baiklah-"

Di saat yo sian sian baru mau melesat pergi, mendadak suara tawa yang amat keras, lalu muncul dua orang yang ternyata Tong Koay dan Pak Hong.

"Ha ha ha..." Tong Koay dan pak Hong terbelalak ketika melihat yo sian sian.

"eh? Kenapa Nona yo berada di sini?"

"Kwe In Loan berhasil mengalahkannya, maka dia kabur dari kuburan tua itu," sahut Lam Khie memberitahukan.

"Apa?" Tong Koay tersentak.

"Kwee In Loan berhasil mengalahkan Nona yo?"

"Kepandaiannya sudah begitu tinggi?"

"ya;" yo sian sian menganggguk-

"Aaah—" Tong Koay menghela nafas panjang.

Aku justru memperoleh informasi, bahwa Kwee In Loan sudah muncul dalam-rimba persilatan. Kebetulan aku berjumpa Pak Hong, maka kami berusaha mencarimu, Lam Khie>"

Aku pun baru mau pergi mencari kalian. Maka sungguh kebetulan kalian muncul di sini" ujar Lam Khie-

"Mari kita berunding bersama"

Tong Koay danpak Hong mengangguk- Mereka berdua lalu duduk dan Lam Khie memandang mereka seraya bertanya-

"Kini Kwee In Loan telah muncul dengan kepandaiannya yang begitu tinggi, lalu bagaimana menurut kalian?"

"Kami-..." Tong Koay malah memandang Pak Hong, sedangkan Pak Hong justru memandang yo sian sian.

"Aku mau ke Lam Hai untuk memperdalam ilmu silatku," ujar yo sian sian memberitahukan.

Ke Lam Hai memperdalam ilmu silatmu?" Tong Koay tercengang.

"Ada siapa di Lam Hai?"

"Lam Hai Lo Ni," sahut yo sian sian dan menambahkan.

"Biarawati tua itu adalah nenek dari ibuku."

"Haaah?" Tong Koay dan Pak Hong tampak terperanjat.

"Lam Hai Lo Ni adalah nenekmu?"

"ya." yo sian sian mengangguk-

"Kepandaian nenekku itu amat tinggi sekali, namun sudah lama nenekku tidak mencampuri urusan rimba persilatan."

"oooh" Tong Koay dan Pak Hong manggut-manggut.

"Tapi itu masih membutuhkan waktu, lalu kita harus bagaimana?"

"Begini saja," ujar Lam Khie mengusulkan.

"Pertandingan kita di puncak gunung Heng san dibatalkan saja. Kalau tidak, kita bertiga pasti celaka."

"Celaka di tangan siapa?" tanya Pak Hong.

"si Mo pernah bekerja sama dengan Kwee In Loan. Kini wanita itu telah muncul, maka jelas dia akan mencari si Mo," sahut Lam Khie menjelaskan.

"Di saat kita sedang bertanding, Kwee In Loan pasti akan muncul. Nah, bukankah kita akan celaka?"

"Masa kita bertiga tidak akan mampu melawan wanita itu?" Pak Hong kelihatan tidak percaya.

"Tapi jangan lupa," sahut Lam Khie-

"Si Mo pasti membantunya. Kalau kita bertiga melawan mereka berdua, rasanya kita tidak bisa bertahan lama."

Kalau begitu..." pak Hong menggeleng-gelengkan kepala. "Kita bertiga harus bagaimana?"

"Tetap ke puncak gunung Heng san, namun kita memberitahukan kepada si Mo, bahwa pertandingan itu dibatalkan. Tentunya dia tidak akan berani mendesak, karena kita akan menyatakan lima tahun kemudian baru diadakan pertandingan itu," ujar Lam Khie.

"oooh" Pak Hong manggut-manggut.

"Jadi kita mengulur waktu?"

"ya" Lam Khie mengangguk-

"Tiada jalan lain lagi, sebab kita harus menunggu Nona yo-

"

"Ngmm" Pak Hong memandang yo sian sian seraya bertanya.

"Lima tahun kemudian, kepandaianmu pasti sudah meningkat, ya, kan?"

"Mudah-mudahan" sahut yo sian sian.

"oh ya" "Tong Koay teringat sesuatu dan seketika juga air mukanya tampak berubah-

"Kini Kwee In Loan telah muncul dalam rimba persilatan. Mungkinkah Hiat Mo juga sudah ada di Tionggoan?"

"Iya. Lam Khie manggut-manggut.

"Tak terpikirkan tentang itu. Kalau Hiat Mo bersama Kwee In Loan, kita semua pasti celaka."

"cian pwee," sela yo sian sian.

"Kalian tidak usah mencemaskan itu. Hiat Mo tidak akan bersama Kwee In Loan, sebab dia termasuk tingkatan tua."

"oooh" Lam Khie dan lainnya menarik nafas lega, kemudian Tong Koay mengemukakan pendapatnya.

"Usai membatalkan pertandingan di puncak gunung Heng San, kita pun harus bersembunyi di suatu tempat untuk memperdalam ilmu silat kita. Bagaimana menurut kalian?"

"Ngmm" Pak Hong manggut-manggut.

"Memang harus begitu. Lima tahun kemudian, kita berjumpa lagi."

"Kita akan berjumpa di mana?" tanya Tong Koay.

"Berjumpa di-»-" Lam Khie memandang yo sian sian.

"Di tempat tinggalku saja. Bagaimana?" sahut yo sian sian cepat.

"Baik," Lam khie. Tong Koay dan Pak Hong mengangguk-

"Kalau begitu, lima tahun kemudian kita semua bertemu di gunung ciong Lam san, tempat tinggal. Nona yo-"

"Ngmm" yo sian sian manggut-manggut.

"Ini adalah keputusan kita bersama, sekarang aku harus berangkat ke Lam Hai. Kita berjumpa kembali lima tahun kemudian di belakang gunung ciong Lam san."

yo sian sian melesat pergi. Tong Koay, Lam Khie dan Pak Hong saling memandang. setelah itu, mereka bertiga pun melesat pergi menuju ke arah gunung Heng san.

-ooo00000ooo-

DONASI VIA TRAKTEER Bagi para cianpwe yang mau donasi untuk biaya operasional Cerita Silat IndoMandarin dipersilahkan klik tombol hati merah disamping :)

Posting Komentar