Beruang Salju Bab 76 Kasihan, Koksu Berdandan Pengemis

Beruang Salju Bab 76 Kasihan, Koksu Berdandan Pengemis
76 Kasihan, Koksu Berdandan Pengemis

Sambil berkata begitu, berulang kali Cing Pang An memperdengarkan suara tertawa mengejek.

Bukan main gusarnya hati semua orang-orang gagah yang berkumpul di tempat tersebut. Malah Yo Him sendiri sesungguhnya hampir saja tidak dapat menahan diri, dan dia bermaksud untuk melompat ke tengah gelanggang guna menghajar Cing Pang An.

Akan tetapi Swat Tocu telah menahannya mencegahnya agar dapat menahan diri dulu.

Di saat itu Yeh-lu Chi sendiri telah diliputi kemendongkolan, kemarahan dan juga rasa mendelu yang hebat. Dia berulang kali membentak dan berusaha mendesak ke tiga orang lawannya. Dalam keadaan seperti ini, Yeh-lu Chi telah mengempos dan mengerahkan seluruh kepandaiannya.

Akan tetapi ke tiga orang lawannya ternyata bukan lawan yang empuk. Mereka bertiga memiliki kepandaian yang cukup tinggi, setiap tenaga serangan mereka hebat dan dahsyat, dan daya pertahanan diri mereka kuat bagaikan perbentengan yang sulit ditembus oleh setiap serangan Yeh-lu Chi.

Karena dari itu, walaupun telah berlangsung lebih dari duapuluh jurus, akan tetapi Yeh-lu Chi, sebagai Pangcu dari Kay-pang, masih belum berhasil merubuhkan ke tiga orang lawannya itu.

Semua anggota Kay-pang yang menyaksikan peristiwa seperti ini heran dan bingung. Heran karena mereka menduga di dalam tubuh perkumpulan mereka telah menyelusup banyak sekali musuh yang menyamar sebagai pengemis. Bingung, karena mereka belum lagi mengetahui apa yang harus mereka lakukan dalam menghadapi urusan seperti ini.

Waktu itu, beberapa orang tokoh Kay-pang sudah tidak bisa menahan diri. Malah di antara mereka tampak dua orang telah melompat ke tengah gelanggang.

Mereka adalah Kan Tianglo, di mana dia segera menyerang hebat kepada salah seorang lawan Pangcunya. Dan seorang lawannya adalah Sun Tianglo, dari cabang daerah Kay-pang. Ke dua pengemis yang menduduki jabatan sebagai Tianglo ini memiliki kepandaian tidak rendah, di dalam kalangan Kang-ouw jarang ada orang yang bisa menandingi kepandaian mereka.

Dengan datangnya bala bantuan seperti ini, Pangcu Kay-pang itu hanya menghadapi seorang lawan, dia bisa mendesak hebat lawannya yang seorang ini.

Sedangkan ke tiga orang pengemis yang diduga adalah musuh yang tengah menyamar, telah menghadapinya dengan mempergunakan kepandaian yang hebat juga. Waktu itu telah terjadi pertempuran yang seru pada ke tiga pasang lawan tersebut. Angin serangan mereka berkesiuran menderu-deru.

Disamping itu juga terlihat, bahwa Pangcu Kay-pang, dihadapan para anggota Kay-pang dan orang-orang gagah, tidak mau memperlihatkan kelemahannya. Beberapa kali dia berusaha mempersingkat waktu untuk merubuhkan lawannya.

Usaha dari Yeh-lu Chi memang hampir berhasil, akan tetapi celakanya lawannya licin seperti belut, karena dari itu, setiap kali serangan dari Yeh-lu Chi hampir mengenai sasaran, lawannya masih sanggup mengelakkan diri.

Begitulah pertempuran pada ke tiga pasang manusia tersebut telah berlangsung sampai limapuluh jurus lebih, dan waktu itu hanya tampak bahwa mereka terlibat dalam pertempuran yang panjang sekali.

Sedang pertempuran itu berlangsung, tiba-tiba di dalam keadaan yang hening dan hanya terdengar suara menderu angin serangan orang-orang yang tengah bertempur tersebut, meledak suara tertawa berkakakan yang sangat keras dan nyaring menggetarkan sekitar tempat tersebut.

Semua orang yang berkumpul di dalam rapat besar Kay-pang jadi berdetak hati mereka, karena terkejut dan heran. Didengar dari suara tertawa yang begitu hebat, tentunya orang yang mengeluarkan suara tertawa tersebut memiliki lweekang yang sangat tinggi sekali.

Sedangkan pengemis-pengemis dari tingkatan muda telah memandang sekeliling mereka, tampaknya mereka memang ingin mengetahui tokoh sakti mana yang telah hadir di dalam rapat besar kaum mereka.

Berbareng dengan habisnya suara tertawa yang keras dan nyaring itu, tampak sesosok tubuh yang tinggi besar melesat keluar.

Itulah seorang pengemis yang tinggi besar dan agak gemuk. Dia telah tertawa lagi sangat keras. Dilihat dari gerakan tubuhnya yang begitu lincah luar biasa, ginkangnya sangat tinggi sekali.

Semua orang jadi menduga-duga entah siapa orang yang bertubuh tinggi besar ini, yang menyamar sebagai pengemis itu?

Yo Ko sendiri seperti mengenali suara tertawa orang tersebut, akan tetapi dia belum dapat memastikan entah siapa orang tersebut, karena Yo Ko sendiri merasa lupa-lupa ingat disebabkan dandanan dari orang bertubuh tinggi besar itu sebagai pengemis.

Orang yang bertubuh tinggi besar itu telah berkata dengan suara yang tawar: “Hemmmm, Yeh-lu Chi, memang bagus tindakan dan ambisimu yang ingin menghasut Kay-pang buat menentang pemerintah kerajaan yang ada.....

“Baiklah! Jika memang engkau masih berusaha buat menentang pemerintah dan mengajak serta menghasut pihak Kay-pang untuk memusuhi kerajaan, hemm, hemm, aku sebagai salah seorang angota Kay-pang, yang pertama-tama menentang niatmu yang buruk, yang akan menyeret Kay-pang ke tepi jurang kehancuran.....!”

Waktu itu lawan Yeh-lu Chi telah melompat mundur, sehingga Yeh-lu Chi bisa berhadapan dengan orang bertubuh tinggi besar itu yang diawasinya dengan sorot mata yang tajam sekali.

“Siapa kau? Tentunya kau bukan anggota Kay-pang. Lihatlah, cara berpakaianmu saja tidak benar. Tidak ada seorang anggota Kay-pang yang berpakaian seperti itu, dengan mempergunakan ikat pinggang berwarna putih!”

Mendengar teguran Yeh-lu Chi, pengemis bertubuh tinggi besar tersebut tertawa bergelak-gelak lagi. Pengemis-pengemis dari tingkatan bawah merasakan tanah yang mereka injak bergetar sangat keras sekali, seperti juga terjadi gempa bumi.

Dalam keadaan seperti ini, segera juga Yeh-lu Chi menyalurkan tenaga lweekangnya, dia berseru nyaring, buat menindih suara tertawa pengemis bertubuh tinggi besar tersebut.

Sedangkan Yo Ko segera teringat pada seseorang, dia menepuk lututnya.

“Akhhh, mungkinkah dia?!” menggumam Yo Ko.

“Siapa?!” tanya Yo Him yang mendengar gumam ayahnya tersebut.

“Siapa lagi jika bukan Tiat To Hoat-ong!” menyahuti Yo Ko.

Yo Him memperhatikan pengemis bertubuh tinggi besar tersebut.

Memang jika diperhatikan baik-baik dan seksama, maka akan terlihat tanda-tanda bahwa pengemis bertubuh tinggi besar tersebut mirip dengan keadaan Tiat To Hoat-ong. Hanya saja disebabkan dia menyamar sebagai pengemis, karena dari itu, tidak bisa orang segera mengenalinya.

Sedangkan Yo Ko sendiri mengenalinya dari suara tertawanya itu, dan juga telah dapat memperbandingkan keadaan bentuk tubuh orang itu yang sama dengan bentuk tubuh Tiat To Hoat-ong, yang membuat dia bisa menduganya bahwa pengemis bertubuh tinggi besar tersebut tidak lain dari Tiat To Hoat-ong.

Yo Him setelah memperhatikan beberapa saat, akhirnya mengangguk.

“Ya, memang jika dilihat dari keadaan bentuk tubuhnya dan gaya bicaranya, pengemis ini tidak lain dari Tiat To Hoat-ong! Hm, ternyata dia sendiri yang memimpin anak buahnya buat manyamar sebagai pengemis-pengemis dan menyelusup ke dalam rapat besar Kay-pang.....!”

Setelah berkata begitu, Yo Him menoleh kepada ayahnya, katanya: “Thia-thia, apakah aku boleh turun ke gelanggang menghadapinya?!”

Yo Ko menggeleng perlahan.

“Biarkan saja Yeh-lu Pangcu yang mengurus persoalan rumah tangga Kay-pang ini! Jika memang kelak Kay-pang menghadapi ancaman yang hebat, barulah terpaksa kita mencampurinya! Selama Yeh-lu Pangcu masih sanggup buat menghadapi keadaan dan situasi seperti sekarang, kita orang luar tidak bisa mencampurinya dulu.....!”

Waktu Yo Ko berkata sampai di situ, pengemis bertubuh tinggi besar yang diduga adalah Tiat To Hoat-ong yang tengah menyamar dan telah mencoreng-corengkan wajahnya dengan segala cairan warna hitam dan merah, membuat sulit dikenali, telah berkata dengan sikap yang angkuh dan congkak. Suaranya nyaring menggetarkan keras sekali, seperti juga menggetarkan tempat tersebut, di mana waktu berkata-kata seperti itu, Tiat To Hoat-ong mempergunakan tenaga lweekangnya yang sempurna. Karena suaranya itu bagaikan apa yang disebut sebagai raungan harimau dan pekik dari rajawali, di mana suaranya menggetarkan dan menggoncangkan perasaan dari para pengemis yang pada golongan empat karung ke bawah.

“Hemmm, Yeh-lu Chi, sekarang aku ingin tegaskan! Sebagai salah seorang anggota Kay-pang, aku berhak untuk mengetahui, sampai di mana kemampuan Pangcu kami ini memimpin kami! Karenanya, sekarang ingin kutanyakan, jika memang engkau bermaksud mengajak kami buat menentang pemerintahan Boan-ciu, apakah engkau telah mcmiliki pegangan buat menghadapi kekuatan angkatan perang kerajaan?!”

Yeh-lu Chi tidak segera menyahuti, dia mengawasi pengemis tinggi besar tersebut dengan sorot mata yang sangat tajam kemudian katanya: “Hemmm, dengan bertanya seperti itu engkau seakan-akan memang anggota Kay-pang! Akan tetapi kami telah mengetahui bahwa kau adalah orang-orang Boan-ciu yang menyelusup ke mari karena dari itu, jangan sekali-kali engkau berpikir dapat mengadu domba dan memecah belah kami satu dengan yang lainnya!”

Orang yang bertubuh tinggi besar, yang diduga adalah Tiat To Hoat-ong yang tengah menyamar itu, memperdengarkan suara tertawanya yacg sangat nyaring, katanya: “Baiklah! Engkau tidak bersedia menjawab pertanyaanku, karena dari itu tidak ada harganya aku menghormati dirimu sebagai Pangcu kami lagi!”

Baru saja orang bertubuh tinggi tersebut berkata sampai di situ, Yeh-lu Chi dengan sengit telah berkata: “Hemm, engkau tidak perlu menghasut seperti itu, karena walaupun bagaimana kami dari pihak Kay-pang tidak bisa berhianat terhadap tanah air sendiri dan berteman dengan musuh untuk menginjak-injak negara sendiri! Walaupun kami harus membuang jiwa, kami puas, karena kami akan berusaha untuk tetap bersetia kepada negeri kami, kami mati dengan terhormat......!”

Pengemis bertubuh tinggi besar itu tertawa bergelak. Dia melirik kepada Kan Tianglo dan Sun Tianglo, di mana ke dua Tianglo inipun sudah tidak bertempur terus, ke dua lawannya telah melompat mundur.

Setelah mengawasi sekian lama, barulah pengemis bertubuh tinggi besar tersebut berkata dengan suara nyaring: “Walaupun Kay-pang merupakan perkumpulan yang cukup besar dan kuat dengan anggotanya yang cukup banyak, akan tetapi tetap saja tidak bisa dipersamakan dengan kekuatan kerajaan, di mana pihak kerajaan memiliki laksaan kekuatan tentara perangnya. Dengan demikian, jika Kay-pang bentrok dengan pihak kerajaan, niscaya Kay-pang akan hancur dan dibasmi musnah oleh pihak kerajaan!”

Waktu berkata begitu, tampak pengemis bertubuh tinggi besar tersebut bicara dengan bersemangat sekali, karena dia tampaknya memang bermaksud membakar semangat dari pengemis-pengemis lainnya.

Banyak di antara pengemis-pengemis golongan empat karung ke bawah telah kasak kusuk.

“Dan cobalah kalian pikirkan!” teriak pengemis bertubuh tinggi besar yang diduganya adalah Tiat To Hoat-ong yang tengah menyamar itu. “Jika saja pihak kerajaan membasmi Kay-pang, dan kita musnah, bukankah hal ini harus dibuat sayang, di mana Kay-pang telah didirikan dengan bersusah payah dan akhirnya harus musnah di tangan pangcu kita yang sekarang, yang tidak bisa melihat keadaan dan telah menyeret kita ke tepi jurang kehancuran.

Sambil bertanya begitu, dan berkata dengan suara yang sangat nyaring, tampak pengemis bertubuh tinggi besar yang diduga adalah Tiat To Hoat-ong tersebut telah menyapu sekelilingnya dengan sorot mata yang sangat tajam.

Rupanya banyak juga pengemis-pengemis yang tergerak hatinya.

Yeh-lu Chi menyadari, jika memang pengemis bertubuh tinggi besar tersebut berbicara terus, niscaya akan menyebabkan banyak pengemis yang terpengaruh oleh kata-katanya ini. Dan itu berarti memecah belahkan kekuatan Kay-pang, yang akan menderita kerugian tidak kecil buat Kay-pang sendiri. Karena dari itu, walaupun bagaimana tampak Yeh-lu Chi berusaha untuk mencegah pengemis bertubuh tinggi besar tersebut berbicara lebih jauh.

Waktu dilihatnya pengemis bertubuh tinggi besar itu ingin meneruskan perkataannya lagi tanpa membuang waktu Yeh-lu Chi telah menjejakkan kakinya, tubuhnya dengan ringan telah melompat. Gerakan yang dilakukannya sangat luar biasa sekali, sehingga tubuhnya melesat sebat dengan sepasang tangan yang bergerak menghantam dengan dahsyat.

Akan tetapi pengemis bertubuh tinggi besar tersebut juga rupanya sudah mengetahui bahwa Yeh-lu Chi suatu waktu akan menyerangnya seperti itu.

Dia memang sudah bersiap dan berwaspada, karenanya, begitu serangan Yeh-lu Chi menyambar datang, cepat sekali pengemis bertubuh tinggi besar tersebut membentak dengan suara mengguntur. Tanpa menantikan serangan Yeh-lu Chi tiba, dia telah menghantam lebih dulu dengan kekuatan yang sangat hebat sekali.

Tenaga serangan yang dipergunakan benar-benar sangat dahsyat sekali. Dan setiap serangan yang dilakukan pengemis bertubuh tinggi besar tersebut berlainan sekali dengan cara menyerang ke empat pengemis terlebih dulu, Cing Pang An, karena serangan pengemis bertubuh tinggi besar mendatangkan hawa yang panas sekali.

Yeh-lu Chi sendiri terkejut menerima serangan yang mengandung hawa begitu panas, cepat-cepat ia berusaha untuk menghindarkan diri dan membatalkan serangannya sendiri.

Akan tetapi tampaknya pengemis bertubuh tinggi besar tersebut tidak mau sudah sampai di situ saja. Cepat sekali dia telah menyerang dengan cepat dan beruntun dengan tenaga dalam yang kian panas dan hebat menerjang kepada Yeh-lu Chi.

Akan tetapi Yeh-lu Chi sendiri memang bukan orang yang terlalu lemah. Dia murid tunggal Ciu Pek Thong, disamping itu juga diapun sebagai Pangcu dari Kay-pang, karena dari itu, kepandaiannyapun tidak bisa diremehkan.

Hanya saja tenaga serangan dari lawannya yang seorang ini membuat Yeh-lu Chi jadi heran dan takjub disamping perasaan kaget. Sebab disamping kuatnya tenaga dalam itu, yang mungkin bisa menindih kekuatan tenaga dalamnya sendiri, serangan dari pengemis bertubuh tinggi besar tersebut mengandung hawa yang panas bukan main, sehingga membuat dia seperti terbakar.

Cepat luar biasa Yeh-lu Chi berteriak sambil menyingkir.

Melihat cara menyerang pengemis bertubuh tinggi besar itu, sepasang alis Yo Ko jadi bergerak, karena segera dia mengenali, bahwa cara menyerang dari pengemis bertubuh tinggi besar tersebut adalah ilmu Soboc, semacam ilmu yang hebat sekali dan hanya dimiliki oleh Tiat To Hoat-ong!

Maka dari itu, Yo Ko berpikir: “Yeh-lu Chi tidak mungkin sanggup menghadapi Tiat To Hoat-ong. Tampaknya pergolakan di tempat tersebut akan meledak hebat sekali, karena Tiat To Hoat-ong yang telah memimpin rombongannya. Tentu saja kawan-kawan Koksu dari Mongolia tersebut pun bukan orang sembarangan, karena dari itu, aku harus cepat-cepat turun tangan, buat menyelesaikan urusan ini, tidak menanti sampai jatuh korban yang terlalu banyak.....!”

Karena bepikir begitu, tanpa berkata suatu apapun juga tampak Yo Ko tahu-tahu telah melompat dari tempat duduknya. Tubuhnya bergerak ringan, dan dengan mempergunakan tangan tunggalnya yang sebelah kiri, Yo Ko mengibas. Kibasan yang dilakukan oleh Yo Ko ternyata memiliki arti yang sangat penting sekali buat Yeh-lu Chi.

Waktu itu Yeh-lu Chi tengah diserang oleh Tiat To Hoat-ong, dan dia juga tengah berusaha menghindarkan diri dari terjangan yang mengandung maut tersebut. Akan tetapi justru memang terlihat, tenaga Soboc yang dilancarkan oleh Tiat To Hoat-ong merupakan serangan yang sulit dihadapinya.

Dan bertepatan di waktu Yeh-lu Chi merasa dirinya terdesak seperti itu, Yo Ko telah mendatangi, dan kibasan tangannya itu justru bertepatan untuk menangkis dan memunahkan tenaga sarangan Tiat To Hoat-ong.

Ilmu Soboc, yaitu tenaga serangan yang sangat panas sekali.

Walaupun Yo Ko hanya mengibas, akan tetapi lweekang yang dimiliki Yo Ko sangat sempurna sekali. Di jaman itu, boleh dibilang sudah tidak ada orang yang sanggup menandingi kesempurnaan tenaga dalam Yo Ko, bahkan itupun juga terlihat jelas, betapa akibat kibasan lengan baju yang sebelah kiri, telah membuat pukulan ilmu Soboc tersebut jadi punah, sehingga Yeh-lu Chi tidak terancam lebih jauh.

Dalam keadaan seperti ini terlihat jelas, betapa pengemis bertubuh tinggi besar tersebut diliputi kemurkaan yang sangat.

Sejak tadi dia memang telah melihat Yo Ko berada di dalam rombongan para orang gagah lainnya, akan tetapi rupanya pengemis bertubuh tinggi besar itu, yang sebenarnya tak lain dari Tiat To Hoat-ong yang tengah menyamar, tidak merasa gentar. Karena memang dia telah membawa anak buahnya yang tidak sedikit jumlahnya. Di samping itu, semua anak buahnya juga memiliki ilmu dan kepandaian yang tinggi sekali.

Dalam keadaan demikian, di mana serangan ilmu Sobocnya telah dipunahkan oleh Yo Ko hanya dengan mempergunakan kibasan tangan kirinya, membuat Tiat To Hoat-ong jadi murka dan penasaran.

“Hem orang she Yo!” katanya dengan suara yang bengis. “Rupanya engkau ingin menjadi pemberontak yang tidak kenal selatan! Baik! Hari ini aku bersama-sama dengan kawan-kawan yang tahu melihat kebaikan dari pemerintahan yang ada sekarang, ingin membuka mata kalian! Orang she Yo ini akan kami binasakan.....!”

Tiat To Hoat-ong bukan hanya sekedar berkata begitu saja, disertai dengan bentakan yang sangat bengis, ke dua tangannya telah bergerak bergantian.

Dari ke dua telapak tangannya itu bergantian mengalir keluar hawa pukulan yang mengandung sifat yang sangat panas sekali bagaikan api.

Yo Ko tidak jeri menghadapi ilmu Soboc Tiat To Hoat-ong tersebut.

Sambil tertawa dingin, Yo Ko telah berkata mengejek: “Hemmm, sungguh harus dibuat kasihan, seorang Koksu yang memiliki kemuliaan begitu tinggi dan selalu berdiam di dalam istana yang mewah, ternyata demikian rela dan ikhlas buat menjadi seorang pengemis yang mesum dan kotor? Sungguh membuat kagum semua orang rimba persilatan...... Sungguh mengagumkan sekali!” Dan setelah berkata begitu, Yo Ko sengaja memperdengarkan suara tertawa mengejek beberapa kali.

Dengan tidak mengucapkan makian atau bantahan, cepat sekali dua tangannya bergerak lebih hebat.

Yo Ko pun tidak tinggal diam. Dengan tangan tunggalnya dia menghadapi setiap serangan yang dilakukan Tiat To Hoat-ong.

Dengan hanya gunakan tangan tunggal ternyata Yo Ko bisa menghadapi setiap serangan Tiat To Hoat-ong yang dipunahkan dengan mudah. Malah setiap kali terdapat kesempatan tentu dia akan balas menyerang.

Jika serangan dari Tiat To Hoat-ong yang mempergunakan tenaga Soboc nya bersifat panas, justru Yo Ko memiliki kekuatan yang bisa dikeluarkan sekehendak hatinya, sebentar dingin, sebentar panas, sebentar keras, dan sebentar lagi lembut. Dengan demikian membuat Tiat To Hoat-ong sementara waktu tidak bisa berdaya menghadapi Yo Ko.

Walaupun Tiat To Hoat-ong belakangan ini berhasil menembus tingkat pelajaran ilmu Sobocnya sampai pada tingkat kesembilan, akan tetapi justru lweekangnya masih kalah setingkat dibandingkan dengan Yo Ko.

Waktu itu Yo Ko dalam enam-tujuh jurus juga telah memperhatikan cara menyerang lawannya.

Setiap kali Tiat To Hoat-ong menggerakkan tangannya, di mana telah terpantul kekuatan tenaga dalam yang sangat hebat sekali dan sangat panas. Tampak Yo Ko berkelit menjauhi diri.

Setiap serangan yang dilakukannya juga mengandung bermacam-macam kekuatan dan membuat ilmu mujijat dari Tiat To Hoat-ong yang begitu hebat, yaitu Soboc, tidak bisa mendesak Yo Ko.

Sedangkan Yo Ko sendiri, bisa menghadapi setiap serangan yang dilancarkan dari Tiat To Hoat-ong dengan mudah, sehingga tidak terlihat tanda-tanda bahwa dia terdesak. Akan tetapi tetap saja di dalam hatinya Yo Ko sendiri terkejut melihat kemajuan yang telah dicapai oleh Tiat To Hoat-ong.

Jika memang dua atau tiga tahun yang lalu Yo Ko harus menghadapi ilmu Soboc Tiat To Hoat-ong dalam tingkatan setinggi ini, tentu tidak mudah buat Yo Ko merubuhkannya. Akan tetapi karena Yo Ko selain memiliki otak yang sangat cerdik dan ilmu yang telah sempurna, diapun dapat berpikir dengan baik sekali, di mana dia tidak menuruti bisikan hatinya buat menyerang terlalu hebat kepada Tiat To Hoat-ong. Dia hanya menerima setiap setiap serangan lawannya, buat mengawasi dengan pengamatan yang cermat dan mencari kelemahan dari lawannya itu, agar dia dapat turunkan tangan kelak buat melumpuhkan Koksu negara tersebut.

DONASI VIA TRAKTEER Bagi para cianpwe yang mau donasi untuk biaya operasional Cerita Silat IndoMandarin dipersilahkan klik tombol hati merah disamping :)

Posting Komentar