Sinopsis:
Langit berwarna
merah tembaga. Matahari fajar memantulkan sisa cahayanya yang semakin menipis.
Lalu sang mataharipun pelan-pelan tersumbul dari balik bukit sebagai tanda
bahwa pagi kian menua. Matahari itu terlihat jelas dari ketinggian sebuah
pohon. Di pohon itu sepasang mata muda memandangi alam pagi. Pemuda tersebut
berambut agak panjang, selewat pundak, lurus, dan lemas. Wajah tampannya bersih
tanpa kumis dan jenggot. Pakaiannya masih itu-itu saja, baju voklat tanpa
lengan dan jarang dikancingkan, serta celana putih kusam, entah berapa hari
sekali dicucinya. Tak lupa bumbung tuak selalu ada disampingnya. Kapan saja ia
butuhkan tinggal buka tutupnya langsung tuang isinya ke mulut. Glek, glek, glek
...!
Note: Karena berhubung cayce belum mendapatkan file dokumen untuk episode Peri Sendang Keramat maka sebagai gantinya cayce akan memberikan link untuk mendownload file djvunya (CAYCE SARANKAN UNTUK MENGUBAH FILE DJVUNYA KE PDF)
LINK: Download Peri Sendang Keramat*djvu*
Episode Pendekar mabuk yang siap untuk dibaca: